STRONG FORCE ?? WHAT'S MEAN
“STRONG FORCE”
HIDEKI YUKAWA
Ditulis oleh
:
Aulia Fitri
Yunita (14030184060)
Hideki Yukawa lahir di
distrik Azabu, Tokyo 23 Januari 1907, pada tahun keempat puluh era Meiji. Ia
merupakan anak ketiga dari Takuji Ogawa yang merupakan anggota clan samurai dan
Koyuki. Yukawa dibesarkan di Kyoto, Jepang. Ayahnya adalah seorang profesor
Geologi di Kyoto Imperial University (sekarang Universitas Kyoto), sehingga Yukawa
tertarik pada bidang Ilmu Pengetahuan. Kakek Hideki adalah seorang sarjana
Konfusius dan guru klasik China sehingga ayahnya sangat paham dalam agama dan
filsafat Tionghoa. Hal ini membuat Hideki dipaksa mempelajarinya di masa kecil
dan masa remaja. Ia ingat bahwa sebelum ia masuk sekolah dasar, ia telah
mempelajari berbagai pelajaran klasik China. Dalam otobiografinya ia mengatakan
bahwa ia takut pada tindakan ayahnya yang tidak dapat diprediksi dan berusaha
menghindarinya.
Ogawa (panggilan saat
Hideki masih kecil) tinggal di dunianya sendiri dan membuat keputusan sendiri. Pada
usia tiga belas tahun ketika sekolah menengah atas, ia menemukan serangkaian
buku yang menjelaskan fisika modern di perpustakaan. Ketika ia membaca introduction to quantum theory ia berfikir
“however much I read it, it made no sense
to me” sehingga ia berfikir mungkin ide bagus untuk mempelajarinya. Pada
tahun 1922 Einstein melakukan
kunjungan ke Jepang dimana ia membuka dunia ide
baru dalam fisika ke Jepang. Ogawa mempelajari lebih lanjut dan ketika ia di
sebuah toko buku mengambil volume pertama Planck's Einfu¨ hrung in die
theoretische Physik ¨ Dari buku itu ia menemukan karya tersebut dapat
dimengerti dan menarik, sehingga ia memutuskan untuk belajar di jurusan fisika
di Universitas Kyoto.
Ia
masuk kuliah tahun 1926, tepat setelah penemuan mekanika kuantum baru di barat.
Semasa kuliah Ogawa bertemu dengan Tomonaga dan beberapa siswa lainnya yang ambisius
sedang mempelajari publikasi barat bersama-sama. Ogawa menyadari bahwa
pertanyaan mendasar masih belum terjawab dalam konteks teori kuantum
relativistik, dalam teori kuantum bidang dan deskripsi inti atom. Ia membuat
keputusan untuk berkonsentrasi pada masalah ini. Sebagai tesis kelulusannya, ia
memilih untuk menyarankan beberapa penelitian mengenai sifat persamaan Dirac. Ia
memperoleh gelar MS-nya dari Universitas Kyoto pada 1929. Ia dan Tomonaga
diizinkan tinggal di laboratorium sebagai asisten yang tidak dibayar. Tahun
1932 Ia juga ditunjuk sebagai dosen fisika di Universitas Kyoto, di mana ia
mengajar tentang mekanika kuantum, menggunakan buku teks Dirac. Ditahun yang
sama Ogawa menikahi penari klasik Jepang Sumi Yukawa dan ia mengadopsi nama
keluarganya menggantikan nama Ogawa. Tahun 1932 Heisenberg dan Dirac
mengunjungi Kyoto, begitu juga fisikawan Yoshio Nishina, yang baru saja kembali
seteka tujuh tahun di Eropa, Nishina terkesan oleh dua peneliti muda tersebut
dan mengundang Tomonaga untuk bergabung dengannya di Tokyo. Ia memperoleh gelar
DSc (setara dengan S3) dari Universitas Osaka pada 1938. Dan pada tahun 1939 ia
menjadi profesor fisika teori di universitas Osaka. Ia juga menjabat sebagai
asisten profesor di Universitas Osaka. Yukawa pernah berkata, bahwa
ketertarikannya mendalami fisika teori sangat besar dipengaruhi oleh
profesornya K Tamaki di Kyoto dan Y Nishina di Tokyo.
Yukawa mulai berspekulasi tentang sifat kekuatan proton-neutron
sebelum ia pindah ke kota Osaka. Di lingkungan yang lebih baik, gagasan Yukawa
membuahkan hasil. Hideki Yukawa berpikir bahwa inti atom terdiri dari
proton dan neutron yang disatukan oleh kekuatan yang kuat. Ia berasumsi bahwa
kekuatan ini disebabkan oleh partikel dan ada hubungan antara rentang gaya dan
massa partikel bantalan kekuatan. Pada tahun 1934, Hideki Yukawa meramalkan
bahwa partikel ini harus memiliki massa sekitar 200 kali elektron. Pada 1935, ketika ia berumur 27 tahun, Yukawa mempublikasikan
tulisan dengan judul On the Interaction
of Elementary Particles I. Dalam publikasinya itu, ia mengajukan suatu
teori baru tentang gaya kuat dan meramalkan adanya partikel yang kemudian
dinamakan meson. Keberadaan Mesons telah diverifikasi dalam eksperimen
selanjutnya oleh peneliti barat. Menurutnya,
sama seperti gaya elektromagnetik yang dibawa oleh foton, nuclear force dibawa oleh meson. Didorong oleh penemuan oleh
fisikawan Amerika dari satu jenis meson dalam sinar kosmik, pada tahun 1937, ia
mengabdikan dirinya untuk pengembangan teori meson, berdasarkan gagasan
awalnya. Sejak 1947 ia telah bekerja terutama pada teori umum partikel dasar
sehubungan dengan konsep bidang "non-lokal". Partikel yang diramalkan oleh Yukawa ini semula akan
dinamakan “Yukon” untuk menghormatinya, namun akhirnya diberi nama meson dengan
alasan massa partikel ini berada diantara massa elektron dan massa proton yaitu
sekitar 200-300 kali massa elektron. Penemuan partikel pi-meson pada tahun 1947
membuat nama Yukawa semakin melejit. Penemuan ini semakin meyakinkan banyak
ilmuan bahwa teori Yukawa mengenai gaya kuat adalah benar.
Yukawa
diundang sebagai Visiting Professor ke Institute for Advanced Study di
Princeton, A.S., pada tahun 1948, dan sejak Juli 1949 ia telah mengunjungi
Professor di Columbia University, New York City. Masyarakat terpelajar di tanah
airnya telah mengenali kemampuannya dan dia adalah anggota Akademi Jepang,
Masyarakat Fisika dan Dewan Ilmu Pengetahuan Jepang, dan merupakan Profesor
Emeritus dari Universitas Osaka. Sebagai Direktur Lembaga Penelitian Fisika
Fundamental di Universitas Kyoto, ia memiliki kantornya di Aula Yukawa, yang
dinamai menurut namanya. Dia juga seorang Associate Asing dari American
National Academy of Sciences dan Fellow dari American Physical Society. Hadiah
Kekaisaran Akademi Jepang diberikan kepada Yukawa pada tahun 1940; Dia menerima
Decoration of Cultural Merit pada
tahun 1943. Sejumlah besar makalah ilmiah telah diterbitkan olehnya dan juga buku,
termasuk Introduction to Quantum
Mechanics (1946) dan Introduction to
the Theory of Elementary Particles (1948), keduanya berbahasa Jepang,
berasal dari penanya. Dia telah mengedit sebuah jurnal dalam bahasa Inggris, Progress of Theoretical Physics, sejak
1946. Sebuah gelar doktor kehormatan dari Universitas Paris dan keanggotaan
kehormatan Royal Society of Edinburgh, Akademi Ilmu Pengetahuan India, Akademi
Filsafat dan Ilmu Pengetahuan Internasional, dan Pontificia Academia
Scientiarum telah menandai pengakuan yang dia dapatkan di dunia ilmiah.
Atas
prediksinya tentang keberadaan meson yang kemudian terbukti secara empiris
inilah, Hideki Yukawa kemudian dikukuhkan sebagai fisikawan besar dengan
penganugerahan hadiah Nobel fisika dari Swedish Academy of Science di
Stockholm, Swiss pada tahun 1949. Uang dari hadiah nobel itu kemudian ia
hibahkan untuk mendirikan institut fisika teori yang baru di Kyoto. Dengan
terus mengembangan teori meson, Yukawa juga menggiatkan diri dalam riset
teori-teori yang berhubungan dengan partikel elementer. Teori yang disebut teon
medan non-lokal telah membantu banyak perkembangan teori fisika nuklir.
Teori-teori yang berasal dari ide-idenya ini banyak dipublikasikan dalam
jurnal-jurnal ilmiah dan juga dalam bukunya Introduction
to Quantum Mechanics dan Introduction to the Theory of Elementary Particles.
Di antara kesibukannya, ia masih menyempatkan diri untuk menjadi editor jurnal
Progress of Theoretical Physics. Pada tahun 1948, Robert Oppenheimer mengundang
Yukawa untuk bergabung dengan grup fisika nuklir dan bekerja untuk Institut
pendidikan lanjut Princeton. Kemudian ia menjadi profesor di Universitas
Columbia, Amerika Serikat pada tahun 1949. Disamping Nobel, penghargaan yang
pernah diterimanya antara lain dari Universitas Paris, the Royal Society of
Edinburgh, the Indian Academy of Sciences, the International Academy of
Philosophy and Sciences, dan the Pontificia Academia Scientiarum. Dari
negerinya sendiri, ia juga dianugerahi bintang jasa.
Yukawa
dikenal sebagai pribadi yang menyenangkan. Koleganya senang bergaul dengan
kerendah-hatiannya. Ketika dilantik menjadi professor di Universitas Columbia,
Oppenheimer berkata “Prediksi Dr Yukawa atas meson adalah salah satu ide yang
sangat cemerlang dalam dekade terakhir ini. Dalam kesehariannya, ia sangat
dicintai oleh semua koleganya baik sebagai fisikawan maupun sebagai pribadi.” Walaupun
sibuk sebagai peneliti, Yukawa juga menyempatkan diri untuk aktif dalam
kegiatan-kegiatan sosial. Pada bulan juli 1981, empat bulan sebelum ia
meninggal dunia, Yukawa bersama-sama dengan sekelompok ilmuwan membuat
pernyataan melarang penggunaan senjata nuklir. Setelah mencapai usia tujuh
puluh empat tahun, ia meninggal akibat pneumonia pada tanggal 8 September 1981
meninggalkan istrinya Sumi dan dua anaknya, Harumi dan Takai.
Daftar
Pustaka :
Haven,
Kendall. 2007. 100 Greatest Science
Discoveries of All Time. London: Libraries Unlimited.
"Hideki
Yukawa -Biographical". Nobelprize.org. Nobel Media AB 2014. Web. 22
May 2017. (http://www.nobelprize.org/nobel_prizes/physics/laureates/1949/yukawa-bio.html
diakses pada 8 Mei 2015).
"Hideki
Yukawa - Facts". Nobelprize.org. Nobel Media AB 2014. Web. 22 May
2017. (http://www.nobelprize.org/nobel_prizes/physics/laureates/1949/yukawa-facts.html diakses pada 8
Mei 2015).
James,
Ioan. 2004. Remakable Physicist. Cambridge University Press : United States of
America.
Komentar
Posting Komentar